Konsep Pembelajaran
Intan Juwita
180341014
Konsep
Pembelajaran
Pembelajaran
adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada
suatu lingkungan belajar. Pembelajaran merupakan bantuan yang diberikan
pendidik agar dapat terjadi proses perolehan ilmu dan pengetahuan, penguasaan
kemahiran dan tabiat, serta pembentukan sikap dan kepercayaan pada peserta
didik. Dengan kata lain, pembelajaran adalah proses untuk membantu peserta
didik agar dapat belajar dengan baik.
Menurut undang-Undang Sistem
Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 menyatakan pembelajaran adalah “proses
interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu
lingkungan belajar”. Pembelajaran sebagai proses belajar yang dibangun oleh
guru untuk mengembangkan kreatifitas berpikir yang dapat meningkatkan kemampuan
berpikir siswa, serta dapat meningkatkan kemampuan mengkontruksikan pengetahuan
baru sebagai upaya meningkatkan penguasaan yang baik terhadap materi pelajaran.
Gagne (1977) Pengertian
pembelajaran adalah seperangkat peristiwa -peristiwa eksternal yang dirancang
untuk mendukung beberapa proses belajar yang bersifat internal.
Munif ChatibPembelajaran
merupakan proses tranfer ilmu dua arah, antara guru sebagai pemberi informasi
dan siswa sebagai penerima informasi.
WarsitaPembelajaran
merupakan suatau usaha untuk membuat peserta didik belajar atau suatu kegiatan
untuk membelajarkan peserta didik.
Gagne dan Briggs
(1979:3)Pengertian pembelajaran adalah suatu sistem yang bertujuan
untuk membantu proses belajar siswa, yang berisi serangkaian peristiwa yang
dirancang, disusun sedemikian rupa untuk mempengaruhi dan mendukung terjadinya
proses belajar siswa yang bersifat internal. https://www.zonareferensi.com/pengertian-pembelajaran/
Konsep
Menurut Ilmuwan
Aristoteles dalam bukunya yang berjudul “The
Classical Theory Of Concepts”, menyatakan bahwa Konsep merupakan Penyusunan
utama dalam pembentukan pengetahuan Ilmiah dan Filsafat dalam pemikiran
Manusia.
Soedjadi
menyatakan bahwa Konsep merupakan
Sebuah Ide Abstrak yang dapat digunakan dalam melakukan Klasifikasi atau
Penggolongan. Pada umumnya konsep dinyatakan sebagai suatu Istilah atau
Rangkaian kata (Lambang Bahasa).
Woodruff menyatakan bahwa Konsep terbagi
menjadi 3 bagian, yaitu :
- Konsep dapat didefinisikan sebagai Suatu gagasan atau Ide yang Bermakna & Sempurna.
- Konsep merupakan sebuah pengertian tentang suatu objek.
- Konsep adalah Sebuah Produk Subjektif yang bersumber, dari cara seseorang membuat pengertian terhadap objek-objek atau benda-benda melalui pengalaman pribadi (Setelah melakukan suatu Persepsi terhadap objek/ benda). https://rumus.co.id/konsep-adalah/
Jadi konsep pembelajaran adalah
suatu sistem atau proses perencanaan belajar yang ditujukan kepada pebelajar,
supaya mencapai hasil yang maksimal. https://www.kompasiana.com/am-19/550d8ec9a333116e1c2e3c68/apa-itu-konsep-belajar-dan-pembelajaran
konsep pembelajaran
dapat didefinisikan sebagai suatau system atau proses membelajarkan subyek
didik/pembelajar yang direncanakan atau didesain, dilaksanakan, dan dievaluasi
secara sistematis agar subyek didik/pembelajar dapat mencapai tujuan-tujuan
pembelajaran secara efektif dan efisien (Depdiknas,Model pembelajaran IPA
SD,2003).
- KONSEP PEMBELAJARAN
Ada banyak
sekali konsep pembelajaran yang diterapkan khususnya di Indonesia. Salah
satunya konsep pembelajaran konstekstual yang dipandang sebagai salah
satu strategi yang memenuhi prinsip pembelajaran. Konsep pembelajaran yang
konstekstual ini merupakan pembelajaran aktif antara guru dan siswa. Dan di
dalam konsep pembelajaran konstekstual ada unsur-unsurnya. Untuk lebih jelasnya
sebagai berikut penjelasannya.
Constructivisme
Belajar
adalah proses aktif mengonstruksi pengetahuan dari abstraksi pengalaman alami
maupun manusiawi, yang dilakukan secara pribadi dan sosial untuk mencari makna
dengan memproses informasi sehingga dirasakan masuk akal sesuai dengan kerangka
berpikir yang dimiliki. Belajar berarti menyediakan kondisi agar memungkinkan
peserta didik membangun sendiri pengetahuannya. Kegiatan belajar dikemas
menjadi proses mengonstruksi pengetahu-an, bukan menerima pengetahuan sehingga
belajar dimulai dari apa yang diketahui peserta didik. Peserta didik menemukan
ide dan pengetahuan (konsep, prinsip) baru, menerapkan ide-ide, kemudian
peserta didik mencari strategi belajar yang efektif agar mencapai kompetensi
dan memberikan kepuasan atas penemuannya itu.
Inquiry
Siklus
inkuiri: observasi dimulai dengan bertanya, mengajukan hipotesis, mengumpulkan
data, dan menarik simpulan. Langkah-langkah inkuiri dengan merumuskan masalah,
melakukan observasi, analisis data, kemudian mengomunikasikan hasilnya.
Inquiri merupakan pembelajaran untuk dapat berpikir nyata dan kritis dalam
menyikapinya. Biasanya untuk inkuiri ini berbentuk kasus untuk dianalisis
berdasarkan teori yang ada.
Questioning
Berguna
bagi guru untuk: mendorong, membimbing dan menilai peserta didik; menggali
informasi tentang pemahaman, perhatian, dan pengetahuan peserta didik. Berguna
bagi peserta didik sebagai salah satu teknik dan strategi belajar. Jika
pertanyaan bagus maka akan memberikan rasa ingin tahu kepada peserta didik.
Learning
Community
Dilakukan
melalui pembelajaran kolaboratif. Belajar dilakukan dalam kelompok-kelompok
kecil sehingga kemampuan sosial dan komunikasi berkembang.
Modelling
Berguna
sebagai contoh yang baik yang dapat ditiru oleh peserta didik seperti cara
menggali informasi, demonstrasi, dan lain-lain. Pemodelan ini dapat dilakukan
oleh guru (sebagai teladan), peserta didik, dan tokoh lain.
Reflection
Yaitu
tentang cara berpikir apa yang baru dipelajari. Sehingga ada respon terhadap
kejadian, aktivitas/pengetahuan yang baru. Hasilnya nanti merupakan konstruksi
pengetahuan yang baru. Bentuknya dapat berupa kesan, catatan atau hasil karya
yang dapat memberikan imbal balik.
Autentic
Assesment
Yaitu
menilai sikap, pengetahuan, dan ketrampilan. Hal iuni berlangsung selama proses
pembelajaran secara terintegras. Pada unsur ini dapat dilakukan melalui
berbagai cara yaitu test dan non-test. Alternative bentuk yang dapat dilakukan
kinerja, observasi, portofolio, dan/atau jurnal
Seorang
ahli yang bernama Carl R Rogers (1951) mengajukan konsep pembelajaran laian
daripada konsep pembelajaran konstektual yaitu “Student Centered Learning” yang
intinya yaitu :
1.
Kita tidak bisa mengajar orang lain tetapi kita hanya bisa menfasilitasi
belajarnya.
2.
Seseorang akan belajar secarasignifikan hanya pada hal-hal yang dapat
memperkuat/menumbuhkan “self”nya.
3.
Manusia tidak bisa belajar kalau berada dibawah tekanan.
4.
Pendidikan akan membelajarkan peserta didik secara signifkan bila tidak ada
tekanan terhadap peserta didik, dan adanya perbedaan persepsi/pendapat
difasilitasi/diakomodir.
https://miftachr.blog.uns.ac.id/2010/01/teori-prinsip-dan-konsep-pembelajaran/
Komentar