Tentang Penulis
Tentang
diriku
Nama : Intan Juwita
NIM :180341014
Makul : ICT Pembelajaran Matematika
Dosen Pengampu : Yudi Yunika Putra, M.Pd.
Assalamualaikum wr wb. Perkenalkan nama
saya Intan Juwita, ayah saya bernama Hermanto (alm) dan ibu saya bernama Darawati. Saya anak
ke-4 ari 5 bersaudara. Kakak saya yang pertama dan kedua kembar, namanya
Nuryana dan Nuryati. Keduanya sudah menikah tahun 2019 kemaren. Yang
Nuryana bekerja sebagai sektetaris desa Simpangkatis.
Nuryati bekerja menjadi guru Paud garuda kids Pangkalpinang. Kakak
saya itu keduannya lulusan Sarjana S1 Ekonomi Universitas
Bangka Belitung. Kakak saya yang ke-3 nama nya Andi
sekarang menjadi guru olahraga di SD STKIP Muhammadiyah Bangka
Belitung. Ia lulusan Sarjana S1 PJKR STKIP Muhammadiyah Bangka Belitung. Adik
saya satu-satunya bernama Tiara Lenita, ia sekarang masih duduk di kelas 2 SMP
Negeri 1 Simpangkatis. Kami tinggal di Desa Simpangkatis, Rt 05 / Rw 02. Almarhum ayah saya dulunya
bekerja PNS di desa Simpangkatis. Ibu saya ibu rumah tangga.
Saya
sangat beruntung bisa menjadi bagian keluarga ini. Saya tidak merasakan
kekurangan kasih sayang atau yang lainnya. Dari kecil saya di didik untuk
menghormati orang tua, sopan santun, serta kebaikan lainnya. Riwayat pendidikan
saya yaitu SD Negeri 1 Simpangkatis, SMP Negeri 1 Simpangkatis, SMA Negeri 2
Sungaiselan, dan sekarang saya kuliah semester 4 di STKIP Muhammadiyah Bangka
Belitung Program Studi Pendidikan Matematika.
Di
sekolah dasar saya sering mengikuti lomba pawai baris berbaris (PBB) dan tim
sekolah kami sering mendapat juara juga baik di tingkat kecamatan maupun
kabupaten. Pengalaman saya di sekolah dasar sedikit kurang mengenakan, karena
saya bisa dikatakan pernah di bully dalam hal uang jajan saya di pinta secara
paksa oleh teman saya. Hal ini yang menbuat saya tidak suka jika harus
mengingat masa-masa sekolah dasar saya. Selain itu juga di sekolah dasar saya
pernah mendapatkan merah 4 diraport untung saja itu raport semester pertama
hehe. Walaupun begitu masa kecil ku tidak buruk-buruk amat. Saya juga masih
sangat menikmati apa yang anak-anak lain nikmati pada umumnya. Seperti bermain dan
lain sebagainya. Saya mulai mendapatkan juara ketika di kelas 5 SD sampai
keterusan ke SMA.
Ketika
di SMP saya mendapatkan teman baru yang pastinya teman saya bertambah banyak, dan
saya senang itu. Saya orangnya tidak mudah akrab dengan orang lain. Saya lebih
suka teman yang sedikit tapi berteman dengan apa adanya bukan karena sesuatu.
Saya bukan orang yang pendiam dan juga bukan orang terbuka jadi ya yang sedang-sedang
saja hehe. Di SMP saya suka mengikuti kegiata ekstrakurikuler drum band. Selama
tiga tahun saya di SMP saya mengikuti eskul tersebut. Setiap harinya saya ke
sekolah untuk mengikuti kegiatan belajar mengajar dan tidak lupa juga mengikuti
latihan drum band ketika pulang sekolah atau di hari sabtu. Kami rutin latihan
ketika sudah menedekati 17 Agustus. Drum band Gita Kawa SMP Negeri Simpangkatis
sudah ada sejak dulu dan sering mendapat penghargaan baik tingkat kecamatan
maupun tingkat kabupaten. Tidak jarang juga saya selalu mendapatkan juara 1 2 3
di kelas. Saya juga pernah mengikuti Olimpiade Fisika mewakili sekolah saya.
Walaupun tidak mendapat juara namun saya sangat beruntung bisa mendapatkan
pengalaman yang luar biasa menurut saya. Selain mendapat pengalaman kami juga
mendapatkan bonus uang hehe. Hari demi hari berlalu, ketika hari kelulusan saya
mendapat peringkat 9 besar se SMP Negeri 1 Simpangkatis. Dan saya sangat
bersyukur akan hal itu. Dan akhirnya saya memutuskan untuk mendaftar di SMA
Negeri 2 Sungaiselan walaupun sebenarnya waktu itu saya maunya di MAN IC Bangka
Tengah atau SMA di Pangkalpinang. Namun karena orang tua tidak memberi izin
akhirnya saya sekolah di SMA Negeri 2 Sungaiselan mengambil jurusan IPA.
Jarak
sekolah SMA saya dengan rumah saya lumayan dekat. Desanya Cuma bersebelahan.
SMA Negeri 2 Sungaiselan ini terletak di desa Keretak kecamatan Sungaiselan. Di
SMA teman sekelah jumlah nya cukup minim hanya 29 siswa dengan hanya 6 siswa
laki-laki. Sampai sekarang kami masih cukup akrab walaupun sudah terpisahkan
karena kesibukan masing-masing yang sekarang sudah berbeda. Di SMA ini berbeda dengan
SMP atau SD. Di SMA saya lebih suka kegiatan ekstrakurikuler yeng bersifat
ilmiah yaitu saya mengikuti kegiatan ekstrakurikuler KIR (Karya Ilmiah Remaja).
Kami sering melakukan penelitian, membuat pupuk kompos dan masih banyak lagi.
Saya juga mengikuti kegiatan pramuka karena memang kegiatan tersebut di
wajibkan untuk seluruh siswa. Jadi setiap hari jumat siang kami mengikuti
kegiatan ekstrakurikuler pilihan seperti KIR (Karya Ilmiah Remaja) dan hari
sabtu kami mengikuti kegiatan Kepramukaan. Ketika 17 Agustus saya lebih suka
mengikuti lomba pawai karnaval, karena ingin mencoba yang belum pernah saya
ikuti. Saya sangat menikmati masa-masa itu. Di SMA juga saya masih konsisten
mempertahankan peringkat kelas saya yah walaupun waktu kelulusan gak dapat
peringkat. Tapi nilai saya gak jelek-jelek amat wkwk. Memang benar kata orang
masa-masa SMA sangat menyenangkan dan saya rasa saya cukup merasakan hal itu. Belajar,
hangout, serta melakukan kegiatan-kegiatan lainnya yang membuat saya senang
bersama teman-teman saya. Tapi saya tidak melalukan hal yang dilakukan
teman-teman saya kebanyakan seperti pacaran, coret-coret waktu kelulusan hal
itu pantang sekali untuk saya lakukan karena menurut saya hal itu tidak ada
manfaatnya. Tapi itu menurut saya ya, ya terserah kalau teman-teman saya
melakukan itu saya cukup memakluminya.
Ketika
lulus SMA saya langsung saja mendaftar di Kampus STKIP Muhammadiyah Bangka
Belitung Program Studi Pendidikan Matematika. Karena cita-cita saya memang mau
jadi guru matematika, dari Sekolah dasar saya sangat menyukai matematika.
Walaupun sebenarnya waktu sekolah dasar saya sih pengennya jadi dokter namun
apalah daya orang tua tidak punya uang sebanyak itu untuk menguliahkan saya dokter
hehe. Jadi akhirnya saya memilih guru matematika. Kenapa saya memilih STKIP
karena Cuma stkip di Bangka Belitung yang punya prodi guru matematika. Karena
saya juga tidak di izinkan untuk kuliah ke luar Bangka. Setelah saya dinyatakan
keterima di stkip keluarga kami berduka atas kepergian ayah saya. Pada saat itu
puasa terakhir 2018 ayah saya menghembuskan nafas terakhirnya di umur 52 tahun.
Hal itu mengharuskan saya mengajukan beasiswa karena keuangan keluarga kami
menurun karena pensiunan alm ayah yang diteruskan ke ibu tidak cukup membayar
biaya kuliah saya di stkip yang terbilang mahal. Karena saat itu abang saya
juga belum lulus kuliah di stkip sehingga untuk membayar kuliah dua orang saya
rasa cukup berat. Dan untungnya lagi saya ke terima beasiswa tersebut. Saya
sangat berterimakasih kepada Tuhan karena sudah mempermudah jalan hidup saya.
Saya berjanji akan bersungguh-sungguh dalam menggapai mimpi saya.
Komentar